Organ Pada Traktus Digestivus

Adapun organ-organ pada tractus digestifus adalah sebagai berikut:
a. Faring : Lapisan dindingnya terdiri dari membran mukosa (selaput lendir), jaringan oengikat padat dengan banyak serabut, kelenjar mucosa murni, dan lapisan otot. Fungsinya sebagai penghubung antara cavum oris dengan tractus yang lain.
b.Esophagus : Panjang sekitar 25 cm, berlokasi di sebagian rongga dada, 2-4 cm di bawah diafragma. Berfungsi untuk mengangkut makanan dari mulut. Tersusun dari membran mukosa, jaringan pengikat longgar, lapisan otot, dan jaringan pengikat. Kelenjar esophagus adalah kelenjar esophagus proria, kelenjar esophagus cardiaca. Fungsinya untuk mrngangkut makan dari mulut.

c. Gaster (lambung atau ventrikulus) : Merupakan bagian dari pencernaan yang dapat mengembang. Terletak terutama di daerah epigastrik dan sebagian di daerah hipokondrik bagian kiri. Bagian-bagian lambung adalah fundus, korpus, antrum pilorus, kurvatura minor, dan kurvatura mayor. Lambung berhubungan dengan esophagus melalui orifism kardiak dan dengan duodenum melalui orifisum phylorus. Adapun lapisan dari lambung adalah lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan otot (muscular longitudinal, circulair, dan oblique), dan lapisan serosa. Fungsi lambung adalah menerima makanan dari esophagus melalui spingter kardiak dan menampungnya sementara dan mencairkan makanan serta mencampurnya dengan getah lambung.
d. Usus halus
Berbentuk tabung dengan panjang lebih dari 6 meter memanjang dari lambung sampai katub ilioseikum. Adapun bagian dari usus halus adalah sebagai berikut:
  • Duodenum : Saluran pertama usus halus dengan panjang 25 cm. Berbentuk seperti sepatu kuda melengkung ke kiri dan kepalanya mengelilingi pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang yang disebut ampula hepatopankreatiaka atau ampula vateri. Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar yang berfungsi memproduksi getah intestinum. 
  • Yeyenum dan Ileum : Mempunyai panjang lebih dari 6m, yeyenum adalah 2-3 m, sedangkan ileum adalah 4-5m. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior yang disebut mesentrium. Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantara lubang Orifisium ileoseikalis, diperkuat oleh spingter ileos eikalis dan pada bagian ini terdapat katup valvulaileoseikalis yang berfungsi mencegah cairan dalam kolon asenden masuk kembali ke ileum.
Sedangkan struktur dinding usus halus adalah sebagai berikut:
  • Lapisan Mukosa : Tersusun berupa kerutan tetap seperti jala yang disebut valvulae koniventes. Lipatan ini menambah luas permukaan sekresi dan absorbsi. Lapisan mukosa ini banyak lipatan luberkulin yang bermuara diatas permukaan di tengah-tengah vili
     
  • Mukosa Muskularis : Serabut-serabut berasal dari sini naik ke vili dan dengan kontraksi memantu mengosongkan lakteal.
     
  • Lapisan Sub Mukosa : Terdiri atas jaringan arveolar dan berisi banyak pembuluh darah, saluran limfe, kelenjar. Dalam duodenum terdapat kelenjar disebut kelenjar burner yang fungsinya mengeluarkan sekret alkali yang bekerja melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam.
     
  • Lapisan Berotot : Terdiri dari dua lapisan serabut. Lapisan dalam terdiri atas serabut longitudinal dan di bawah terdiri atas serabut cirkuler. Dalam kedua lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serabut saraf.
     
  • Lapisan Serosa : Terdiri atas peritonium yang membalut usus dengan erat. Fungsi usus halus adalah menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe. Adapun gerakan pada usus halus adalah gerakan segmental dan gerakan pendulum.

e. Usus Besar : Panjangnya kurang lebih 1,5 m dari kantong yang mekar dimana terdapat apendik vermiformis sampai dengan anus. Fungsi usus besar absorbsi air, tempat tinggal bakteri E. Coli, dan tempat feses.

f. Colon dan Caecum
  • Kolon asenden : Panjangnya kurang lebih 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari ilium ke bawah hati. Dari hati membengkok ke kiri, lengkung ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranversum
  •  
  • Kolon tranversum : Panjangnya kurang lebih 38 cm, membujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden. Di sebelah kiri terdapat lekukan fleksura lienalis.
     
  • Kolon desenden : Panjangnya kurag lebih 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai kedepan ilium kiri bersambung dengan kolon sigmoid.
     
  • Kolon sigmoid : Merupakan lanjutan dari kolon desenden yang terletak miring, dalam rongga pelvis kiri yang bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.

g. Appendix vermicularis : Bagian dari usus yang berbentuk corong, mempunyai lapisan yang sama dengan usus lainnya, hanya pada lapisan sub mukosa berisi sejumlah besar jaringan limfe yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh.
h. Rectum : Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan usus besar dengan anus. Terletak di dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.

i. Anus : tempat pengeluaran sisa-sisa makanan

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: April 15, 2015

0 komentar:

Post a Comment