1.1 Latar Belakang (Afirda Khoirul Nisa)
2.3 Struktur Morfologi Ikan Cupang ( Betta sp.)
Di Indonesia ikan ini berasal dari sumatra, jawa, singapura dan
malaysia. Ikan ini bersifat karnivora dan bersifat sangat agresif terutama
untuk yang jantan. Dipasaran ada dua jenis cupang yaitu cupang adu dan cupang
hias. Cupang hias memiliki sirip yang panjang dan bersifat tenang sedangkan
cupang adu memiliki sirip yang pendek dan sangat agresif. Cupang meilikiki
berbagai jenis warna mulai dari biru tua, merah tua, albino, kehijauan (Radiopoetro,
1998).
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah
kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari
Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasaYunani,
yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut,
rawa-rawa, atau air tawar (Broto,1989).
Yang termasuk dari Kelas
Osteichthyes dari ordo labyrinthici dari
familia Anabantiadae adalah
spesies Betta sp. Ikan ini berasal
dari Thailand sekitar tahun 1960 yaitu cupang adu dengan bentuk
tubuh kekar, warna hitam legam dengan sirip pendek dan bersifat kaku. Cupang
sawah (Trichopis schalleri) merupakan
ikan pertama penyandang nama cupang. Makananan ikan cupang yang umum adalah
kutu air (Daphinia Sp) (Kimball,1983).
Sampai sekarang Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak pada kulit ikan. Ikan cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya seperti bentuk, tampilan dan warnanya (Mukayat,1989).
1.2 Rumusam Masalah
1. Bagaimana
ciri-ciri umum Ikan Cupang?
2. Bagaimana
struktur morfologi pada Ikan Cupang?
3. Bagaimana
struktur anatomi pada Ikan Cupang?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui
ciri-ciri umum Ikan Cupang.
2. Mengetahui
struktur morfologi Ikan Cupang.
3. Mengetahui
struktur anatomi Ikan Cupang.
1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai
acuan pembelajaran vertebrata yang lebih maksimal dan bermanfaat bagi
kedepannya.
Bab
II
Pembahasan
2.1 Ciri-ciri umum Ikan Cupang (Betta sp)
Ciri Morfologi Ikan Cupang spesies Betta splendens, kecil (panjang
sekitar 7,5 cm), ikan dalam keluarga ikan gurami (Osphronemidae) asli untuk
memperlambat bergerak dan stagnan. Perairan ditumbuhi di Thailand, Viet Nam,
Kamboja dan Laos. Karakteristik dari Anabantoidei subordo mana mereka berasal, Betta splendens memiliki organ pernapasan
aksesori yang disebut organ labirin yang memungkinkan mereka untuk bertahan
hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah, dengan menghiru.
2.3 Struktur Morfologi Ikan Cupang ( Betta sp.)
Karakteristik
dari Anabantoidei subordo mana mereka berasal, Betta splendens memiliki organ pernapasan aksesori yang disebut
organ labirin yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di perairan dengan
kadar oksigen rendah, dengan menghirup udara dari permukaan (Djarubito,1993). Ciri seksualitas
primer dan sekunder. Ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara
visual dari ciri kelamin sekundernya. Berikut ini ciri-ciri indukan yang
baik dan siap kawin:
a. Pejantan
- Telah mencapai usia delapan bulan. Dapat ditandai dengan ukuran yang sudah melebihi enam senti meter. Atau melihat pangkal ekor yang kekar.
- Memiliki bentuk fisik yang bagus.
- Memiliki mental yang berani.
- Memiliki warna yang cerah dan cemerlang.
- Sering membuat gelembung busa di permukaan air.
- Gerak-gerik yang genit ketika melihat cupang betina
- Memiliki dasi, yaitu modifikasi dari sirip ventral yang lebih panjang dr betina.
b. Betina
- Mencapai usia yang cuku yakni delapan bulan. Di tandai dengan perutnya yang gendut
- Memiliki bentuk fisik yang bagus.
- Memiliki warna cemerlang serta sirip yang tegas.
- Tubuh ikan berubah warna menjadi garis-garis transparan seperti zebra.
- Bintik putih pada abdomen yang menjendol tanda telur siap dibuahi.
- Dasi lebih pendek
- Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara visual karena organ genitalnya cukup kecil. Ikan cupang jatan mempunyai organ yang bernama testis, sedangkan ikan cupang betina mempunyai organ yang bernama ovari. Untuk reproduksi, biasanya perbandingan ikan jantan dan betina adalah 1:3 (Djarubito,1993). Betta sp dapat membuat sirip mereka berdiri tegak di layar yang menunjukkan sikap agresi dan daya tarik seksual. Membandingkan dengan spesies Betta sp jantan di atas , dengan betina di sebelah kanan, akan menunjukkan perbedaan utama dalam ukuran dan bentuk sirip. Ini adalah laki-laki yang memiliki sirip besar (Djarubito,1993).
Perhatikan
bahwa betina memiliki sirip yang lebih kecil, terutama di bagian sirip anal
dan ventral . Terlepas dari jenis Betta
splendens semua spesies betina memiliki sirip lebih kecil dari laki-laki,
bahkan dalam bentuk bersirip panjang (Djarubito,1993).
Luas sirip
warna-warni membentuk bagian paling menarik secara visual dari tubuh Betta sp itu. Sirip mulai semakin
dikembangkan sekitar minggu ke-8 dari kelahiran Betta sp. Betta sp muda
setelah 8 minggu memiliki sirip biasa yang terlihat seperti mikroskopis kecil.
Sekitar 2 bulan setelah kelahiran mereka , sirip anal mulai berkembang. Ekor
dan sirip punggung segera menyusul (Djarubito,1993).
Pengembangan sirip betina berhenti setelah
periode tertentu . Namun studi menunjukkan bahwa sirip jantan terus berkembang
di seluruh rentang hidupnya. Ada sebagian sirip yang sudah tebal dan karenanya tidak menghambat gerak
bebas ikan. Namun gerakan ini sering
membuat keausan sirip. Beberapa jenis Betta sp memiliki kemampuan untuk menurunkan sirip ekstra besar. Sirip
itu kemudian tumbuh lagi dan lagi. Setiap sirip baru dikembangkan memiliki
warna yang berbeda dari sebelumnya (Djarubito,1993).
Pada Betta sp memiliki membran bawah penutup
pelat insangnya. Membran mencuat ketika insang tertutup dan dipandang sebagai
bagian yang berbeda dari tubuh ikan. Ini terlihat seperti janggut pada manusia,
maka sering dikenal sebagai “Jenggot” dari Betta
sp. Untuk Betta sp yang berwarna
gelap, biru atau merah , ini " janggut "nya biasanya berwarna gelap.
Untuk Betta sp dengan warna kuning,
putih atau lainnya itu ringan, karena " Jenggot " yang persis dengan
warna tubuhnya akan terlihat cocok. Ketika Betta
sp membuka insangnya, membran yang menonjol akan membuatnya terlihat lebih
besar maka akan terlihat gagah bagi si jantan. Hal ini akan membantu untuk menakut-nakuti musuh. Pada betina,
fitur yang berbeda ini tidak terlihat dibandingkan dengan mereka yang jantan (Djarubito,1993).
2.3 Struktur Anatomi dari Ikan Cupang (Betta sp).
a. Mulut
Rahang
sebuah Betta sp dewasa adalah sebagai
bagian yang mengesankan seperti hiu putih. Rahang bawah dari Betta sp memiliki gigi tajam shredding, yang dapat merobek tubuh
udang air garam, cacing, larva nyamuk dan organisme air lainnya . Sebuah studi
menunjukkan bahwa secara proporsional dengan ukuran tubuh. Di balik giginya
yang tajam , terletak sebuah tempat
kecil untuk menjaga telu-telu yang sudah masak. Betta sp jantan yang memegang bagian ini dan membawa mereka ke
sarang gelembung dan aman dari gangguan luar (Djarubito,1993).
b. Mata
Pada setiap sisi
kepala terletak mata yang lebar. Mata yang menonjol dan memiliki iris berwarna
hitam. Sisanya mata ada yang berwarna hijau, merah dan lain-lain. Sebuah Betta sp tak bisa berkedip matanya.
Mata bergerak sesuai pergerakan target .
Penglihatan yang tajam adalah salah satu alasan utama untuk menjelaskan
bagaimana Betta sp adalah ikan yang
habitatnya lebih efisien (Djarubito,1993).
c. Alat Pernapasan
Ikan
Betta sp termasuk anabantids (Keluarga
Anabantidae), menjadi ikan-ikan dengan alat bantu pernapasan tambahan yang
dikenal sebagai organ labirin, yang memungkinkan mereka untuk bernafas dengan
bernapas langsung dari permukaan air. Dengan cara mengambil air ke dalam mulut
mereka dan melewati bagian atas organ labirin dan keluar dari celah insang
mereka sehingga melengkapi bagian organ pernapasannya yang biasanya dengan cara
insang . Ikan jenis lain dengan organ labirin adalah golongan Gouramies (Djarubito,1993).
Asal
usul nama ilmiah, Anabantidae , berasal dari kata kerja Yunani , anabaino ,
yang berarti " untuk naik " atau " naik " , mengacu pada
kebiasaan ikan seperti mereka berenang ke permukaan untuk bernafas . Memiliki
dua metode pernapasan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup bagi Betta sp. (Radiopoetro, 1998).
Organ labirin
memungkinkan Betta sp untuk hidup di perairan kadar oksigen rendah, dalam kondisi yang berbahaya bagi kebanyakan ikan
lain. Biasanya pada air yang suhunya hangat Betta sp hidup seringkali miskin
oksigen. Organ labirin adalah adaptasi yang indah untuk hidup yang memungkinkan
Bettas untuk memperluas habitat mereka ke sawah dan selokan (Radiopoetro,
1998).
d. Labirin
Terlepas
dari menghirup oksigen melalui insang nya, Betta
sp dapat menghirup udara dari permukaan air . Hal ini memungkinkan dengan
bantuan dari organ yang disebut Labyrinth. Labyrinth terletak di ruang insang
dan di atas piring insang. Ini memiliki seperangkat lempeng tulang dilindungi
oleh membran. Begitu terjadi kontak dengan udara, itu dihirup masuk dengan
pertukaran gas, oksigen dilewatkan langsung ke darah vena di labirin dan isi
sisa lainnya dari udara yang dihembuskan keluar . Namun ukuran labirin dalam Betta sp kecil. Oleh karena itu tidak
dapat mengambil lebih banyak lagi oksigen dalam satu perjalanan ke permukaan .
Oleh karena itu sebuah Betta sp
sering muncul ke permukaan air. Di perairan dangkal atau air dengan jumlah yang
kadar rendah oksigen, labirin memainkan bagian penting dalam memastikan bahwa
kadar oksigen disesuaikan dengan tubuh Betta
sp itu sendiri. Jika Betta sp disimpan
tanpa air, itu bisa bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan ikan lain
karena ikan Betta sp ini mempunyai
labyrinth (Radiopoetro, 1998).
e. Organ internal Betta
sp
Organ
penting dari Betta sp yaitu , Jantung
, Perut, Hati, Limpa, Otak terletak di paruh pertama tubuh. Organ ini dapat
ditemukan di daerah perut Betta sp
tepat sebelum awal sirip anal. Dekat awal sirip anal adalah anus dari Betta sp. Betta sp betina memiliki pembukaan, yang terlihat seperti titik
putih di daerah ini. Ini digunakan untuk melepaskan telur selama pemijahan (Radiopoetro,
1998).
Bab III
Penutup
1.1 Kesimpulan
- Ikan cupang berasaldari Sumatra, Jawa, Singapura dan Malaysia.
Cupang sendiri termasuk tipe diurnal, yaitu aktif mencari pakan mulai dari matahari terbit hingga tenggelam. ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya.
Ikan cupang jantan mempunyai karakter fisik yang lebih menarik. Warna lebih beragam dan sirip yang lebih panjang dan agresif. Sedangkan betina tidak punya warna yang cukup menarik, sirip yang tidak lebih panjang daripada ikan cupang jantan. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara visual karena organ genitalnya cukup kecil.
Ikan ini termasuk dari Klass Actinopterygii Ordo Perciformes.
Labyrinth ini berfungsi untuk menstabilkan tubuh dari ikan Betta sp saat kadar air kekurangan dari oksigen.
1.2 Saran
Semoga informasi dari makalah ini lebih dikembangkan
lebih baik lagi, dan semoga bermanfaat bagi pembelajaran untuk mata kuliah
Vertebrata dikemudian hari. Baca Juga: Rincian Lengkap Tubuh Ikan Cupang?
Daftar Pustaka
Broto Widjoyo Mukayat Djarugito. 1989. Zoologi dasar. Jakarta:
Erlangga
Djarubito, MB. 1993. ZOOLOGI DASAR. Jakarta :
Erlangga
Radiopoetro.1998. Zoologi. Erlangga. Jakarta
Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Jilid 3
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Anonymous.
2013. Water tripod (online). Watershed3.tripod.com.
diakses pada tanggal 26 Desember 2013).
Anonymous,
2013. Aquatic community (online). Aquaticcommunity.com.
diakses pada tanggal 26 Desember 2013.
0 komentar:
Post a Comment