Makalah Sistem Pencernaan pada Reptil

Sebagaimana pada ikan dan amphibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
  • Cavum Oris (Rongga Mulut) : Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah. Cavum oris pada bagian maxilla terdapat choanae primer atau sebuah liang, dentes atau gigi pada tiap-tiap spesies dentes berbeda struktur giginya. Gigi tersebut berfungsi untuk keperluan ofensif dn mempertahankan mengunyah mangsanya. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang, dan gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palantum (langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatine. Pada gigi kadal biasanya tidak terdapat dentes palatin. Pada ular mempunyai gigi pada bagian maxilla, platinum, dan ptyrigoid, pada umumnya gigi tersebut panjang, padat, dan runcing. Khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Berbeda lagi pada crocodile yang mempunyai gigi umumnya besar yang bisa mengalami 50 kali pergantian dan terdapat pada premaxilla, maxilla, dan mandibula. Pada umunya reptil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa (Radipoetro, 1985). Sedangkan pada bagian mandibula terdapat faring rima glottidis atau celah suara dan lingua bifida yang terletak pada dasar mulut yang berbentuk pipih melekat pada tulang lidah atau os hyoideum. Palatum atau langit-langit yang membentuk lipatan longitudinal, Choanae sekunder, Ostium tubae auditivae. Pada reptile yang masih hidup di air misalnya buaya bagian belakang lingua terdapat satu lipatan transversal. Bagian ini bila ditekan akan menutup sehingga cavum oris terpisah dengan faring. Oleh karena itu walaupun hewan itu membuka mulut pada waktu berada di dalam air, paru-parunya tidak akan dimasuki air. Pada reptilia pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relatif kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memilikikelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya. Pada ular, kelenjar bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut (Radipoetro, 1985).
  • Esophagus (Kerongkongan) : Merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.
  • Ventrikulus (lambung) : Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan berbentuk silindris. Terdiri atas bagian yang agak bulat yaitu fundus dan agak kecil yaitu pilorus. Lambung merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar di belakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus phylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia. Khusus pada ular, proses makanan pertama kali dicerna pada organ ini.
  • Intestinum (usus) : Terdiri dari intestinum tenue (alat penggantung pada organ ini disebut mesenterium), Caecum (merupakan batas dari intestinum tenue dan intestinum crassum), dan intestinum crassum (terdiri dari dua organ lagi yaitu rektum dan kloaka, alat penggantungnya disebut mesorektum). Ukuran usus ditentukan dengan bentuk tubuhnya, kloaka merupakan saluran umum untuk pencernaan, ekresi, dan reduksi.
  • Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi: (1) Hepar atau hati : Hepar pada reptil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan lobus sinister. Pada hepar ini menghasilkan empedu. (2) Vesica fellea atau kantung empedu, Terletak pada sebelah kanan hati. (3) Pankreas : Pankreas pada reptile terletak diantara ventrikulus dan duodenum dengan bentuk pipih dan warna kekuningan (Tatang, 1984).

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: April 30, 2015

0 komentar:

Post a Comment