Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal

Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal
Meskipun mirip dengan kadal, namun beberapa orang menyebut hewan ini sebagai Naga Samudra
memngingat bentuknya yang sangat unik dan menyerupai Naga. (Sumber foto: Redbubble.com)
Hewan yang belum banyak dikenali banyak orang yaitu siput samudra biru (blue ocean slug) dalam bahasa ilmiah hewan ini disebut Glaucus atlanticus. Mahluk ini digolongkan kedalam ordo Nudibrachia (siput laut tak bercangkang). Bentuk tubuh hewan ini sangatlah unik, ukuran rata-rata hewan ini berkisar antara 5-8 cm saja. Terkadang jika dilihat hanya sekilas saja, hewan ini lebih mirip dengan seekor kadal yang berkaki enam. Ada beberapa orang juga pernah menganggap hewan ini serangga laut ada juga yang mengatakan fase larva dari salah satu spesies ikan Hiu.

Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal
Dilihat dari depan, bagian anteriornya sangat terkesan unik, meskipun hewan ini tergolong
berbahaya untuk beberapa spesies hewan. (sumber foto: Flickr.com)
Hewan unik ini dapat ditemukan di perairan hangat di seluruh dunia, terutama di perairan sekitar Eropa & Afrika bagian selatan. Hal yang menarik dari hewan ini adalah pada bagian perutnya terdapat semacam gelembung udara yang membantunya mengapung & melayang-layang di lautan. Karena keahliannya itulah hewan ini digolongkan kedalam genus Glaucus (di ambil dari nama dewa laut dari mitologi Yunani yang dalam kisahnya dipaksa hidup terombang-ambing selamanya di laut). Sampai sekarang hewan ini masih menjadi kontroversi tentang bagaimana ia dapat bergerak, apakah karena terbawa arus air lauat ataukah berjalan dengan kemampuannya.

Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal
Memiliki kaki yang banyak sangat menguntungkan bagi hewan ini, ia mampu melayang
di air dengan begitu mudahnya. (Sumber foto: Viola.bz)
Warna siput samudra ini sangat mencolok, tepat pada bagian perut berwarna biru terang sedangkan pada bagian punggung berwarna perak keabuan gelap. Warna pada hewan ini bukanlah suatu kebetulan, warna perutnya menyerupai warna terang cahaya matahari dari atas permukaan laut jika dilihat dari bawah, sementara jika dilihat dari atas warnanya seperti warna biru samudra. Warna tersebut membuat hewan ini sulit untuk dilihat dari jarak jauh dan warna inilah yang membantu melindunginya dari predator yang mengandalkan penglihatan untuk mencari mangsanya seperti burung laut. Cara bertahan dengan menggunakan warna inilah disebut dengan countershading.

Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal
Ukuran Glaucus atlanticus memang kecil, rata-rata 5-8 cm
(Sumber foto: Hypescience.com)
Perilaku makan siput samudra ini sangat menarik, makanan Siput samudra biru/ Glaucus atlanticus adalah hewan karnivora yang hidup dengan memakan hewan-hewan hydrozoa (ubur-ubur & kerabatnya) yang beracun. Bahkan, dikabarkan Glaucus atlanticus ini pernah memakan kapal perang milik Portugis yang bernama Portuguese man-o-war. Pada saat itu Glaucus atlanticus dikabarkan memiliki panjang tentakel 13 m. untuk membantunya memakan, Glaucus atlanticus memakai semacam gigi kecil yang membantunya berpegangan dan kemudian merobek bagian tubuh mangsanya. Selain itu, Glaucus atlanticus ini juga diketahui memiliki sikap kanibalisme.

Glaucus atlanticus, Pemakan Kapal Perang Portugal
Warna dari tubuh Glaucus atlanticus merupakan kromatopora yang digunakan sebagi pelindung diri
(Sumber foto: Worldofpctures.com)
Glaucus atlanticus tidak hanya kebal terhadap racun dari hewan-hewan mangsanya. Glaucus atlanticus juga diketahui bisa menyerap racun dari hewan yang dimakannya tersebut lalu kemudian menyimpannya dalam anggota tubuh cerata yang bentuknya mirip jari-jari. Racun yang disimpannya tersebut lalu digunakan sebagai alat pertahanan bagi dirinya sendiri sehingga Glaucus atlanticus bisa menjadi beracun dengan menyerap racun dari hewan lain. Karena bisa menimbun racun yang diserap dari mangsanya, Glaucus atlanticus bisa memiliki kadar racun lebih tinggi dari mangsa-mangsa yang telah ia makan.

Glaucus atlanticus merupakan hewan hermafrodit (berkelamin ganda). Saat Glaucus atlanticus melakukan perkawinan, ia akan saling menempelkan perutnya lalu kemudian melakukan kopulasi. Setelah melakukan perkawinan, kedua pasangan kawin tersebut akan menghasilkan telurnya sendiri-sendiri. Telur-telur  yang dikeluarkan Glaucus atlanticus ini dibungkus semacam lapisan berlendir yang membantu melindungi dan saling merekatkan telur-telur tersebut. Telur-telur tersebut biasanya dilepaskan begitu saja sehingga melayang bebas di air. Glaucus atlanticus akan menaruh telur-telurnya dalam potongan tubuh dari mangsa yang dirobeknya sehingga telur tersebut akan menetas dan langsung mendapatkan sumber makanan yang sesuai.

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: January 16, 2015