Phylum : Arthropoda
Sub
Phylum : Crustacea
Class : Maxillopoda
Sub
Class : Branchiura
Ordo : Arguloida
Family : Argulidae
Genus : Argulus
Spesies : Argulus sp.
Morfologi
Argulus sp
Argulus
sp. (Gambar.2) Memiliki 2 mata majemuk untuk mendeteksi inang. Warna terang
pada betina untuk perilaku penyerangan pada waktu gelap sehingga bisa berenang
dan mencari makan sampai 4 kali lebih jauh. Pada waktu gelap, ikan tidak bisa
berenang cepat hal ini memudahkan Argulus sp. Betina secara umum meletakan
telur pada benda yang mengapung, secara tunggal, dobel maupun tripel, setelah
itu kembali menyerang.
Argulus
sp Dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa bantuan alat pembesar), di permukaan
tubuh ikan inang seperti bulatan-bulatan. Pertama kali menempel warnanya transparan
kemudian lama-kelamaan menjadi gelap atau seperti mata ular.
Daur Hidup
Argulus sp
Telur
Argulus sp. menetas dalam 17 hari pada suhu 23oC dan 30 hari pada suhu 20oC.
Keseluruhan daur hidup memerlukan waktu 55 hari pada suhu 20oC. Telur menetas
setelah 10 hari pada suhu 35oC dan setelah 61 hari pada suhu 15oC. Telur
diletakan dalam sebulan baru menetas hal ini terjadi sepanjang tahun. Telur
menetas 35-37 hari pada suhu 15-16oC, dari menetas sampai menjadi betina yang
matang telur membutuhkan waktu 49 hari.
Setelah
menetas langsung menjadi matang telur. Stadium larva memiliki antenna kedua
yang panjang dan palpus mandibula. Selama beberapa hari molting sampai 6 kali
(2-6 hari) kemudian matang telur kira-kira 4 minggu tergantung suhu.
Sifat Patogenesis Argulus sp
Menempel
dengan sucker kemudian menghisap darah menggunakan stylet. Lalu terjadi
pendarahan dan menjadi luka kemudian inang akan menjadi lemah dan akhirnya
mati. Untuk menyerang. Probocis dibentuk dari mandibula, labrum dan labium.
Stylet Argulidae terletak di anterior mulut dan terbagi dari saluran
pencernaan. Yang betina tumbuh lebih besar dibandingkan yang jantan. Yang
dewasa dapat bertahan selama beberapa hari jauh dari ikan.
Pengertian
Probiotik
Probiotik adalah
suplementasi sel mikroba atau komponen sel mikroba pada pakan yang
mengguntungkan inang. (Irianto,2003). Probiotik terdiri dari bakteri dan jamur.
Bakteri probiotik yang digunakan untuk meningakatkan pertumbuhan pakan yaitu Lactobacilus (L. acidophilus, L.
bulgaricus,L. plantarum dan L. lactis). Bifidobacterium (B. bifidum dan
B.thermophilum), Streptococcus lactis dan Bacillus. Jamur yaitu Saccaharomyces cerevisiae,
Aspergilus (A. niger dan A. oryzae) (Samadi, 2002).
Manfaat Probiotik
Probiotik merupakan makanan tambahan berupa sel-sel
mikroba hidup, yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang
mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya (Fuller
1987). Selanjutnya Verschere et al, (2000) menyatakan bahwa probiotik
sebagai penambah mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi
komunitas mikroba lingkungan hidupnya. Pendapat lain oleh Salminen et al,
(1999) bahwa probiotik merupakan segala bentuk preparasi sel mikroba atau
komponen sel mikroba yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan
kehidupan inang.
Penggunaan
probiotik untuk pengendalian parasit pada ikan perlu
melalui uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimal probiotik yang dapat menghambat penempelan parasit
tetapi aman digunakan untuk ikan. Selain
itu, dalam melakukan pengobatan juga perlu dipertimbangkan cara parasit
melakukan penetrasi ke ikan yang akan menentukan metode pengobatan yang
dipilih, ukuran ikan, dan spesies ikan yang akan diobati. Ukuran dan spesies ikan yang berbeda akan
menghasilkan sensitivitas yang berbeda terhadap tumbuhan obat yang
diaplikasikan.
Meknisme
Kerja Probiotik
Kemampuan probiotika untuk bertahan hidup dalam saluran
pencernaan dan menempel pada sel-sel usus adalah sesuatu yang diinginkan. Hal
ini merupakan tahap pertama untuk berkolonisasi, dan selanjutnya dapat dimodifikasi
untuk sistem imunisasi/ kekebalan hewan inang.
Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan
menyebabkan mikroba-mikroba probiotika berkembang dengan baik dan
mikrobamikroba patogen terreduksi dari sel-sel usus hewan inang, sehingga
perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan penyakit tersebut,
seperti Eshericia coli, Salmonella thyphimurium dalam saluran
pencernaan akan mengalami hambatan.Sejumlah probiotik telah memperlihatkan
kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus manusia seperti Lactobacillus
casei, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus plantarum dan
sejumlah besar Bifidobacteria (McNaught and MacFie, 2000).
Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek
dari system kekebalan hewan inang. Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan
toksin yang mereduksi / menghambat perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam
saluran pencernaan, merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan
hewan inang.
Toksin-toksin Klasifikasi Argulus sp dan Morfologi Argulus sp dari Ordo Arguloida yang dihasilkan tersebut merupakan antibiotika bagi
mikroba-mikroba patogen, sehingga penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba
patogen tersebut akan bekurang dan dapat hilang atau sembuh dengan sendirinya.
Hal ini akan memberikan keuntungan terhadap kesehatan hewan inang sehingga
tahan terhadap serangan penyakit.
0 komentar:
Post a Comment