Klasifikasi Argulus sp dan Morfologi Argulus sp dari Ordo Arguloida

apa itu Argulus sp? apakah teman-teman udah pernah dengar sebelumnya?, saya juga merasa asing dengan hewan ini, terlebih lagi di Indonesai juga tidak ada hewan ini. nahhh... untuk itu saya coba posting hewan unik ini. Argulus sp mewakili salah satu penyakit yang mengancam kesehata ikan baik merusak jaringan secara langsung. Argulus sp. merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchiura. Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup. Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliaclus dan Argulus japonicas. Menurut (Zuraida,2008) klasifikasi Argulus sp. adalah sebagai berikut:
 
Phylum            : Arthropoda
Sub Phylum     : Crustacea
Class                : Maxillopoda
Sub Class        : Branchiura
Ordo                : Arguloida
Family             : Argulidae
Genus              : Argulus
Spesies            : Argulus sp.

Morfologi Argulus sp
Argulus sp. (Gambar.2) Memiliki 2 mata majemuk untuk mendeteksi inang. Warna terang pada betina untuk perilaku penyerangan pada waktu gelap sehingga bisa berenang dan mencari makan sampai 4 kali lebih jauh. Pada waktu gelap, ikan tidak bisa berenang cepat hal ini memudahkan Argulus sp. Betina secara umum meletakan telur pada benda yang mengapung, secara tunggal, dobel maupun tripel, setelah itu kembali menyerang.

Argulus sp Dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa bantuan alat pembesar), di permukaan tubuh ikan inang seperti bulatan-bulatan. Pertama kali menempel warnanya transparan kemudian lama-kelamaan menjadi gelap atau seperti mata ular.

Daur Hidup Argulus sp
Telur Argulus sp. menetas dalam 17 hari pada suhu 23oC dan 30 hari pada suhu 20oC. Keseluruhan daur hidup memerlukan waktu 55 hari pada suhu 20oC. Telur menetas setelah 10 hari pada suhu 35oC dan setelah 61 hari pada suhu 15oC. Telur diletakan dalam sebulan baru menetas hal ini terjadi sepanjang tahun. Telur menetas 35-37 hari pada suhu 15-16oC, dari menetas sampai menjadi betina yang matang telur membutuhkan waktu 49 hari.

Setelah menetas langsung menjadi matang telur. Stadium larva memiliki antenna kedua yang panjang dan palpus mandibula. Selama beberapa hari molting sampai 6 kali (2-6 hari) kemudian matang telur kira-kira 4 minggu tergantung suhu.

Sifat Patogenesis Argulus sp
Menempel dengan sucker kemudian menghisap darah menggunakan stylet. Lalu terjadi pendarahan dan menjadi luka kemudian inang akan menjadi lemah dan akhirnya mati. Untuk menyerang. Probocis dibentuk dari mandibula, labrum dan labium. Stylet Argulidae terletak di anterior mulut dan terbagi dari saluran pencernaan. Yang betina tumbuh lebih besar dibandingkan yang jantan. Yang dewasa dapat bertahan selama beberapa hari jauh dari ikan.

Pengertian Probiotik
Probiotik adalah suplementasi sel mikroba atau komponen sel mikroba pada pakan yang mengguntungkan inang. (Irianto,2003). Probiotik terdiri dari bakteri dan jamur. Bakteri probiotik yang digunakan untuk meningakatkan pertumbuhan pakan yaitu Lactobacilus (L. acidophilus, L. bulgaricus,L. plantarum dan L. lactis). Bifidobacterium (B. bifidum dan B.thermophilum), Streptococcus lactis dan Bacillus.  Jamur yaitu Saccaharomyces cerevisiae, Aspergilus (A. niger dan A. oryzae) (Samadi, 2002).

Manfaat Probiotik
Probiotik merupakan makanan tambahan berupa sel-sel mikroba hidup, yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora mikroba intestinalnya (Fuller 1987). Selanjutnya Verschere et al, (2000) menyatakan bahwa probiotik sebagai penambah mikroba hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi komunitas mikroba lingkungan hidupnya. Pendapat lain oleh Salminen et al, (1999) bahwa probiotik merupakan segala bentuk preparasi sel mikroba atau komponen sel mikroba yang memiliki pengaruh menguntungkan bagi kesehatan dan kehidupan inang.

Penggunaan probiotik untuk pengendalian parasit pada ikan perlu melalui uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimal probiotik yang dapat menghambat penempelan parasit tetapi aman digunakan untuk ikan.  Selain itu, dalam melakukan pengobatan juga perlu dipertimbangkan cara parasit melakukan penetrasi ke ikan yang akan menentukan metode pengobatan yang dipilih, ukuran ikan, dan spesies ikan yang akan diobati.  Ukuran dan spesies ikan yang berbeda akan menghasilkan sensitivitas yang berbeda terhadap tumbuhan obat yang diaplikasikan.

Meknisme Kerja Probiotik
Kemampuan probiotika untuk bertahan hidup dalam saluran pencernaan dan menempel pada sel-sel usus adalah sesuatu yang diinginkan. Hal ini merupakan tahap pertama untuk berkolonisasi, dan selanjutnya dapat dimodifikasi untuk sistem imunisasi/ kekebalan hewan inang.

Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika berkembang dengan baik dan mikrobamikroba patogen terreduksi dari sel-sel usus hewan inang, sehingga perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan penyakit tersebut, seperti Eshericia coli, Salmonella thyphimurium dalam saluran pencernaan akan mengalami hambatan.Sejumlah probiotik telah memperlihatkan kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus manusia seperti Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus plantarum dan sejumlah besar Bifidobacteria (McNaught and MacFie, 2000).

Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek dari system kekebalan hewan inang. Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan toksin yang mereduksi / menghambat perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam saluran pencernaan, merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan hewan inang.

Toksin-toksin Klasifikasi Argulus sp dan Morfologi Argulus sp dari Ordo Arguloida yang dihasilkan tersebut merupakan antibiotika bagi mikroba-mikroba patogen, sehingga penyakit yang ditimbulkan oleh mikroba patogen tersebut akan bekurang dan dapat hilang atau sembuh dengan sendirinya. Hal ini akan memberikan keuntungan terhadap kesehatan hewan inang sehingga tahan terhadap serangan penyakit.

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: December 31, 2014

0 komentar:

Post a Comment