Kisah Cerita Pippala dan Sukarma

Rsi Kasyapa memiliki seorang putra bernama Pippala. Pippala menginginkan kekuatan yang tidak tertandingi oleh siapapun di alam semesta ini. Oleh karena itulah kemudian ia pergi ke hutan Dasaranya dan mulai bermeditasi disana, demikian hebatnya tapa itu hingga para dewa dan rsi terpana oleh pemandangan itu. Seribu tahun telah berlalu, semut-semut mulai membukit di sekitar pippala, namun ia tetap tak tergoyahkan. Pippala hanya menghirup udara untuk makanannya. Setelah tiga ribu tahun berlalu, para dewa terkesan dan bersabda:

“kami sangat terkesan dengan meditasimu, mintalah apa yang kau inginkan”
“Hamba menginginkan kekuatan yang membuat segala benda dan makhluk di alam semesta ini mematuhi keinginan dan kehendak hamba” kata Pippala. Para dewa memberikan anugrah itu.

Pippala sangat bangga denga anugrah itu. Tentu saja tidak ada orang ataupun makhluk di alam semesta ini yang sanggup menandingi kekuatanku, pikirnya.

Seekor burung bangau berdiri di telaga itu dan burung itu dapat mengetahui apa yang ada dalam pikiran Pippala. “Kau bodoh” kata burung itu kepada Pippala. “Mengapa kau begitu bangga dengan dirimu? Aku tidak melihat bahwa kau telah mendapatkan segalanya. Kau telah membuang-buang waktu selama 3000 tahun dalam tapasya. Sukarma jauh lebih terpelajar darimu, dan dia tidak pernah melakukan tapa yang sulit untuk menjadi terpelajar.

Pippala sangat heran mendengar seekor burung bangau berbicara seperti manusia.
”Siapa sebenarnya kau?” tanyanya. “Apakah kau Brahma, Visnu atau Siwa?”

“Mengapa kau tidak pergi dan menanyakan siapa diriku pada Sukarma?” teriak bangau itu, tapi bangau itu juga memberitahu Pippala bagaimana menemui Sukarma.

Terdengarlah seorang brahmana bernama Kundala dan Sukarma adalah putra beliau. Sukarma menghabiskan waktunya untuk melayani orang tuanya yang sudah amat tua. Inilah satu-satunya tujuan hidupnya.

Pippala mencari Sukarma di tempat pertapa rsi Kundala. Sukarma kemudian menyambut Pipala denga persembahan. “Rsi Agung, kata Sukarma” Hamba benar-benar bersyukur, anda telah datang mengunjungi kami. Hamba tahu mengapa anda datang kemari. Anda telah melakukan tapa selama 3000 tahun dan para dewa telah memberkati anda dengan anugrah dimana anda dapat memerintahkan atau melakukan apapun terhadap semua objek alam semesta sekehendak anda. Namun burung bangau itu mengatakan anda sangat bodoh dan tidak tahu apa-apa.

“Siapakah burung bangau itu?”tanya Pippala.

“Burung itu adalah Brahman”jawab Sukarma. Adakah lagi yang ingin anda ketahui?” tanya Sukarma.

“Apakah kau juga bisa mengendalikan semua objek di alam semesta?” tanya Pippala penuh penasaran.

”Nilai saja sendiri”, kata Sukarma yang kemudian memanggil para dewa untuk datang kepadanya, dihadapannya.

Indra dan dewa-dewa lainnya secara bersamaan muncul dan melakukan anjali pada Sukarma. “Mengapa anda memanggil kami?

Sukarma kemudian menjelaskan bahwa ia melakukan semua itu untuk menunjukkan kekuatan yang diperolehnya.

Para dewa telah memberkatinya agar selalu setia dalam pengabdian kepada kedua orangtuanya. Sukarma juga mengatakan bahwa semua kekuatannya adalah karena pengabdiannya kepada kedua orangtuanya. Ia tidak pernah melakukan tapasya, ataupun mengulang-ulang mantra tertentu, tidak ada tirtha yang harus dikunjungi, karena punya (pahala) yang didapat dari melakukan Yajnya bisa lebih besar dengan pelayanan secara tulus kepada orang tua. Apa gunanya mempelajari Veda jika seseorang tidak melayani kedua orangtuanya.

“Hanya pengetahuan inilah yang bisa hamba bagi dengan anda” demikian Sukarma memberitahu Pippala. Sumber: http://arsawigunamade.blogspot.com

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: January 27, 2014

0 komentar:

Post a Comment