
Klasifikasi Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah sebagai berikut:
Phylum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Subkelas
: Teleostei
Ordo
: Ostariophysi
Subordo
: Siluroidae
Famili
: Claridae
Genus
: Clarias
Spesies
: Clarias gariepinus var
1. Morfologi Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus var)
Sebagaimana
halnya ikan lele, lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) memiliki ciri-ciri
identik dengan lele dumbo sehingga sulit untuk dibedakan. Secara umum, ikan
lele sangkuriang dikenal sebagai ikan berkumis atau catfish. Tubuh ikan lele
sangkuriang ini berlendir dan tidak bersisik serta tidak memiliki mulut yang
relatif lebar yakni ¼ dari panjang total tubuhnya. Ciri khas dari lele
sangkuriang adalah adanya empat pasang dan sungut yang terletak di sekitar
mulutnya. Keempat pasang sungut tersebut terdiri dari dua pasang sungut
maxiral/ rahang atas dan dua pasang sungut mandibula/rahang bawah (Lukito,
2002).

Fungsi
sungut bawah adalah sebagai alat peraba ketika berenang dan sebagai sensor
ketika mencari makan. Sirip lele sangkuriang terdiri atas lima bagian yaitu
sirip dada, sirip perut, sirip dubur, sirip ekor, dan sirip punggung. Sirip
dada lele sangkuriang dilengkapi dengan patil (sirip yang keras) yang berfungsi
untuk alat pertahanan diri (Lukito, 2002).
Menurut
Djoko (2006) bahwa ikan lele sangkuriang mempunyai bentuk badan yang berbeda
dengan jenis ikan lainya, seperti ikan mas, gurami dan tawes. Alat pernafasan
lele sangkuriang berupa insang yang berukuran kecil sehingga lele sangkuriang
sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan oksigen. Bila ikan lele
sangkuriang mengalami kesulitan dan memenuhi kebutuhan oksigen, akibatnya lele
sangkuriang sering mengambil oksigen dengan muncul ke permukaan. Alat
pernafasan tambahan terletak di rongga insang bagian atas, alat berwarna
kemerahan penuh kapiler darah dan mempunyai tujuk pohon rimbun yang biasa
disebut “arborescent organ”.
Untuk
memudahkan berenang, lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) dilengkapi sirip
tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal adalah sirip punggung, sirip ekor
dan sirip dubur. Sedangkan sirip berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada.
Sirip dada yang keras disebut patil (Khairuman dan Amri, 2009).
2. Habitat Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus var)
Habitat
atau lingkungan hidup lele sangkuriang adalah air tawar, meskipun air yang
terbaik untuk memelihara lele sangkuriang adalah air sungai, air saluran
irigasi, air tanah dari mata air, maupun air sumur, tetapi lele sangkuriang
relatif tahan terhadap kondisi air yang menurut ukuran kehidupan ikan dinilai
kurang baik. Lele sangkuriang juga dapat hidup dengan padat penebaran tinggi
maupun dalam kolam yang kadar oksigennya rendah, karena ikan lele sangkuriang
mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin yang memungkinkan lele
sangkuriang mengambil oksigen langsung dari udara untuk pernapasan (Himawan,
2008).

3. Pakan dan Kebiasaan
Makan Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepinus var) termasuk dalam Pisces ini, Menurut
Kordi (2010) bahwa ikan lele sangkuriang termasuk ikan pemakan segala bahan
makanan (omnivor), baik bahan hewani maupun nabati. Pakan alami lele
sangkuriang adalah binatang-binatang renik, seperti kutu air dari kelompok
Daphnia, Cladocera, atau Copepoda.
Sementara
itu, lele sangkuriang juga memakan larva jentik nyamuk, serangga atau
siput-siput kecil. Meskipun demikian, jika telah dibudidayakan misalnya
dipelihara di kolam lele dapat memakan pakan buatan seperti pellet, limbah
peternakan ayam, dan limbah-limbah peternakan lainnya (Himawan, 2008).