Ikan Deva

Menurut mbah Sarimin asli Blitar, tetangga dekat Admin tipswisatamurah dot com mengisahkan, pada jaman antah berantah (sebut saja jaman Majapahit, tapi beliu tidak bisa menyebut Raja yang keberapa) Terjadi pertempuran sengit antara Rahwana (tokoh jahat dalam pewayangan) yang dibantu seekor naga melawan Mbah Monte. Dalam pertempuran tak seimbang satu lawan dua itu dimenangkan oleh Mbah Monte yang konon masih trah dari kerajaan Majapahit.

Singkat cerita Rahwana yang dilukiskan sebagai tokoh angkaramuraka dan naga tersebut bertekut lutut, dan kemudian dia dikutuk menjadi Candi Monte yang berbentuk monyet dan batu relief naga. Sedang untuk Ikan Dewa sendiri, (masih menurut Mbah Sarimin) itu merupakan wujud dari seorang muridnya yang diminta untuk menjaga candi tersebut tapi ngembelo tidak mematuhi perintah. Maka karena jengkel (kesal hati), akhirnya murid tersebut di kutuk jadi Ikan Dewa yang sekarang ada di Telaga Rambut Monte tersebut.

Sampai sekarang Ikan Dewa itu masih ada, dan konon masih dalam jumplah yang sama. Masyarakat setempat sangat menyakini ikan keramat tersebut tidak boleh disentuh atau dimakan. Apapun itu, Alloh SWT telah menetapkan ikan ditempat tersebut menjadi tontonan yang layak untuk dicermati. Maka karena hal tersebut, disekitar tempat itu sudah dari beberapa tahun lalu mulai dibangun semacan gazebu dipinggir telaga, untuk memanjakan mata pengunjung menikmati ikan langka di perairan yang bening di Telaga Rambut Monte Blitar tersebut

Untuk menuju Telaga Rambut Monte yang terdapat candi monte tersebut, anda akan disuguhkan pemandangan asri kebun teh dan rimbunya pepohonan durian, jalananpun goyang berkelok menyisir persawahan untuk sampai lokasi tujuan yang berada di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, sekurangnya 30 km dari Makam Bung Karno di Kota Blitar Jawa Timur.

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: April 02, 2014