1.1 Latar
Belakang (Makalah Oleh: Wayan Sinte Wagiman)
Amphibia merupakan hewan yang
memiliki kelembaban kulit cukup tinggi, kulit tidak ditutupi oleh rambut serta
memiliki kemampuan hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa
Yunani yaitu Amphi yang berarti rangkap dan Bios yang berarti hidup. Karena itu
Amphibia diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di
darat dan di air. Pada umumnya, Amphibia mempunyai siklus hidup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan.
Urodela merupakan salah satu
ordo dari klas amphibi. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh
memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum.
Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies
mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Contoh dari ordo urodela yaitu salamander.
Salamander secara umum
morfologinya mirip kadal, tetrapoda dan berekor panjang. Spesiesnya sebagian
besar memiliki 4 jari pada bagian depan dan 5 jari pada bagian belakang (seperti
amphibi pada umumnya). Memiliki kulit yang lembab membuat salamander lebih suka
hidup ditempat yang tidak ternaungi cahaya matahari dan seringkali dilahan yang
basah. Beberapa spesies salamander hidup
aquatik (contoh: Axolotl) saat berudu
namun ketika dewasa hidup didarat (terestrial).
Pada fase berudu urodela hidup di
perairan dan bernafas dengan insang, pada fase ini
berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru, pada fase
dewasa ini urodela bergerak dengan kaki. Perubahan
cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan
menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana karakteristik, habitat dan ciri umum ordo urodela?
2.
Bagaimanakah struktur morfologi tubuh pada hewan urodela?
3.
Bagaimanakah struktur anatomi hewan urodela?
4.
Bagaimanakah
system saraf pada hewan urodela?
5.
Bagaimanakah
system rangka pada hewan urodela?
6.
Bagaimanakah
cara reproduksi dan siklus hidup hewan urodela?
7.
Bagaimanakah relasi antara
manusia dengan hewan urodela?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui karakteristik, habitat dan ciri umum ordo urodela
2.
Untuk mengetahui struktur
morfologi dari hewan urodela
3.
Untuk mengetahui struktur anatomi dari hewan urodela
4.
Untuk mengetahui
system saraf dari hewan urodela
5.
Untuk mengetahui
system rangka dari hewan urodela
6.
Untuk mengetahui
cara reproduksi dan siklus hidup hewan urodela
7.
Untuk mengetahui
hubungan relasi antara manusia dengan hewan urodela
1.4 Manfaat
Manfaat
yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Bagi penulis dapat menambah wawasan mengenai karakteristik, habitat, struktur morfologi, struktur anatomi, system saraf, system rangka dan hubungan relasi antara manusia dengan hewan urodela
- Bagi pembaca dapat memberikan infromasi lebih lengkap mengenai karakteristik, habitat, struktur morfologi, struktur anatomi, system saraf, system rangka dan hubungan relasi antara manusia dengan hewan urodela
Bab II
Pembahasan
2.1 Karakteristik Hewan Urodela
Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan
ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher
dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan
paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa
jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa.
Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan
Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo
yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea.
Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1
famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub
ordo Cryptobranchoidea memiliki 2
famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae,
Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. (Pough et. al., 1998)
Salamander
memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian besar Salamander
memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa spesies aquatik jelas
sekali mereduksi. Ada 2 kecenderungan yang cukup menonjol dalam proses evolusi
Salamander yaitu hilangnya (mereduksi) paru-paru serta adanya paedomorphosis (adanya karakteristik
larva pada Salamander dewasa) (Pough et
al., 1998).
Sangat
mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hidup tanpa adanya
paru-paru akan tetapi pada family terbesar Salamander yaitu Plethodontidae memiliki karakteristik
tidak adanya paru-paru. Tidak adanya paru-paru mungkin terjadi pada Salamander
karena kulit Salamander memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa
penjelasan telah disusun untuk menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru
pada Plethodontidae, hipotesis yang
paling mudah diterima berkaitan dengan evolusi hilangnya paru-paru adalah
spesialisasi dari apparatus hyoideus yang terdapat di dalam tenggorokan sebagai
suatu mekanisme dalam menjulurkan lidah untuk menangkap mangsa. Kartilago hyoideus merupakan bagian dari alat
bantu pernapasan pada Salamander yang memiliki paru-paru. Jadi pada Plethodontidae, apparatus hyoideus yang
seharusnya berperan sebagai alat bantu pernapasan jika dia memiliki paru-paru
mengalami modifikasi menjadi mekanisme penjuluran lidah untuk menangkap mangsa
dikarenakan paru-paru mereduksi. Anggota dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebih jauh daripada
panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine (Pough et al.,
1998).
Caudata atau
Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi
utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah (Cina, Jepang) dan Eropa.
Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk
mengidentifikasi. Kebanyakan family dari urodela terdapat di amerika dan tidak
terdapat di Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada
yang eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri
yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang
dan mata kecil atau mereduksi (Pough et
al., 1998).
Salamander
merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua anggota dari family ini
memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang memanjang serta kepala yang
berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai yang berkembang dengan baik, biasanya
pendek tergantung pada ukuran tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya
beberapa bagian yang menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi
internal meski tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ
kopulasi. Fertilisasi internal terjadi ketika jantan mendepositkan spermatopora
yang kemudian akan diterima oleh betina melalui bibir kloakanya (Zug, 1993).
Ciri-ciri umum ordo urodela
yaitu:
a) Bentuk
yang primitif dengan 4 kaki yang sama
b) Mempunyai
anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum
c) Mempunyai
ekor pada saat larva, muda, dewasa
d) Baik
larva maupun dewasa merupakan hewan karnivora
e) Anggota
ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air
f) Pola
persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa
g) Beberapa
spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru
2.2 Struktur Morfologi
Salamander
dewasa umumnya memiliki bentuk tubuh ramping,
ekor yang panjang
dan berkaki
empat. Sebagian besar spesies salamander
memiliki 4 jari pada bagian depan dan 5 jari pada bagian belakang. Panjang
tubuh salamander bervariasi, mulai dari 2,7 cm dan ada salamander raksasa yang
berasal dari Cina dengan panjang tubuh mencapai 1,8 m dan berat hingga 65 kg.
Warna kulit salamander juga sangat bervariasi, memiliki
corak atau motif yang khas, bahkan ada spesies
salamander yang tidak mempunyai pigmen warna pada kulitnya (contoh: Axolotl, Ambystoma mexicanum).
2.3 Struktur Anatomi
- Cor: berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair limfe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
- Pulmo: jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
- Hepar: berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
- Ventriculus: berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri
- Intestinum tenue: bentuk bulat dan berkelok-kelok
- Intestinum crassum: bentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam.
- Lien: merah bulat. Pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium
- Ren yang panjang merah tua.
- Vessica urinaria: merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom.
- Gonade: betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik. Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih. Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.
- Rectum dan ductus dari ren dan alat-alat kelamin memasuki cloaca yang membuka.
- Cor: berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair limfe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
- Pulmo: jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
- Hepar: berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
- Ventriculus: berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri
- Intestinum tenue: bentuk bulat dan berkelok-kelok
- Intestinum crassum: bentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam.
- Lien: merah bulat. Pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium
- Ren yang panjang merah tua.
- Vessica urinaria: merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom.
- Gonade: betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik. Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih. Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.
- Rectum dan ductus dari ren dan alat-alat kelamin memasuki cloaca yang membuka.
2.4 Sistem Saraf
System saraf
pada terdiri atas system saraf sentral dan system saraf periforium. System saraf sentral terdiri dari: encephalon (otak) dan medulla spinalis.
Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus
nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang dihubungkan
dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan
dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus
yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan
cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni
medulla oblongata yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir
disebelah felium terminale (Jasin, 1984:
271).
2.5 System Rangka
System
muskuloskeletal yang kuat untuk memungkinkannya untuk mendukung kepala dan
tubuh. Tulang sepenuhnya kaku dan interlock vertebra satu sama lain melalui
proses tumpang tindih. Korset pada dada didukung oleh otot, dan berkembang dengan baik, korset
panggul melekat ke tulang punggung oleh sepasang tulang rusuk. Ilium badan menempel ke tanah berbeda
dengan mamalia. Terdapat empat
digiti di kaki depan
dan lima di kaki belakang. Beberapa salamander seperti Amphiumas yang mirip dengan belut berukuran kecil, memiliki kaki yang pendek.
Salamander menggunakan ekor untuk mempertahankan
diri dari serangan predator dikenal sebagai autotomy.
Spesies tertentu seperti Plethodontidae
memiliki zona rentan di pangkal ekor sehingga mudah untuk memutuskan ekornya.
Ekor yang putus terus bergerak sehingga
dapat mengalihkan perhatian penyerang dan memungkinkan salamander untuk
melarikan diri. Kedua ekor dan anggota tubuh dapat mengalami regenerasi
kembali.
2.6 Reproduksi
1.
Sistem
Genitalia Jantan
Testis berjumlah sepasang,
berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal
dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran
reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa
spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus
mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim
kawin saja. Vasa daferens merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan
testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar
dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka
kadang-kadang masih jelas dijumpai (Anton,
2009).
Pada
urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan
lebih kompak. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan
yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan (Anton, 2009).
2.
Sistem
Genitalia Betina
Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan
lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica
gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan
oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran
berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum)
dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal
mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di
kloaka.
3.
Pembuahan
Eksternal
Sistem reproduksi pada urodela, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya penyatuan gamet jantan
dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada pembuahan eksternal biasanya
dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena kemungkinan terjadinya fertilisasi
lebih kecil dari pada pembuahan secara internal.
2.7 Siklus hidup
Axolotls larva cenderung transparan untuk beberapa minggu pertama kehidupan, atau
sampai kulit telah menebal dan sel-sel pigmen telah menjamur di seluruh tubuh,
sehingga organ-organ yang cukup terlihat, serta mengalami kemajuan saluran
pencernaan.
Setelah kurang lebih dua minggu, larva mencapai stadium 4. Seperti semua
caudates lain (kadal air dan salamander), dan tidak seperti anurans (katak dan
kodok), kaki depan berkembang pertama, diikuti dalam beberapa minggu oleh kaki
belakang. Pada tahap 5 Axolotl, semua anggota tubuh telah terbentuk semua, mencapai panjang rata-rata sekitar 23-25 cm (9-10 inci). Namun ada juga beberapa Axolotl
betina pernah ditemukan dengan panjangnya mencapai 43 cm (17 inchi).
2.8 Hubungan relasi dengan manusia
Adapun relasi
manusia dengan katak adalah sebagai berikut:
- Telur salamander (spesies Axolotl) dapat di gunakan sebagai obat kanker. Pada umumnya, kanker timbul karena adanya sel-sel yang berubah dan bermutasi serta gen penekan tumor dalam tubuh kita tidak berfungsi. Untuk itu, para ilmuwan di Universitas Nottingham berhasil menyiasati kondisi itu dengan mengendalikan sel kanker. Mereka mengaktifkan gen supresor kanker dengan ekstra oosit Axolotl.
- Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan. Salah satu contohnya adalah Salamander Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang dijual sebagai hewan peliharaan
- Salamander juga dapat dijadikan sebagai bahan penelitian.
Bab III
Kesimpulan
- Urodela merupakan klas amphibi yang mempunyai ciri-ciri: bentuk yang primitif dengan 4 kaki yang sama, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum, mempunyai ekor pada saat larva, muda, dewasa, baik larva maupun dewasa merupakan hewan karnivora, anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air
- Sistem syaraf, anatomi dan system rangka sama seperti spesies amphibi lainnya, tetapi ada beberapa yang tidak mempunyai paru-paru dan bernafas dengan celah kulih seperti spesies Axolotl
- Repruduksi secara eksternal, saat menjadi larva/ berudu menginjak dewasa ada yang mereduksi sempurna seperti hilangnya insang (Salamandreae), tetapi ada juga yang tidak (Axalotl)
- Beberapa jenis urodela dapat dimanfaatkan manusia, seperti obat kanker (Axolotl), hewan peliharaan (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) dan penelitian.
Daftar Pustaka
Sutyono,
dkk. 2008. Amphibi (Online). http://greenairil.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 10 Desember 2013
Hudha, Atock miftahul. 2002. Diktat Vertebrata. UMM Press: Malang.
Kurniati,
Tuti. dkk. 2009. Zoologi Vertebrata
(Online). http://green-airil.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 10 Desember 2013
Mitchell,
Campbell Reece. 2004. Biologi.
Jakarta : Erlangga
Anynomous.
2011. Amfibi (Online). http://en.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 12 Desember 2013
Purwono. 2010. Anatomi Amfibi
(Online). http://pur07.wordpress.com. Diakses pada
tanggal 12 Desember 2013 Diakses pada tanggal 12 Desember 2013
Asmara, Johan. 2012. Salamander
(Online). http://johanasmara.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 12 Desember 2013
Pough, F. H,
et. al. 1998. Herpetology.
Prentice-Hall,Inc. New Jersey. Pp. 37-131
Zug, George R. 1993. Herpetology: an
Introductory Biology of Ampibians and Reptiles. Academic Press. London, p:
357 – 358.
Anton. 2009. Biology. Academic
Press. London, p: 336 – 371