Keunikan Hewan Kangguru (Ordo Marsupialia)

Salah satu hewan unik dari Ordo Marsupialia adalah Kanguru pohon. Kangguru ini sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya.

Berbeda dengan hewan kangguru yang kita kenal, pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat. Di Irian terdapat tiga jenis kanguru pohon yaitu dari marga Dendrolagus. Yang paling banyak adalah D. goodfellowi berkulit tubuh coklat sawo matang.

Kanguru yang terdapat di daerah pegunungan adalah Dendrologus dorsianus, warna bulunya cokelat muda. Badan kanguru kira-kira sebesar kambing, ekornya lebih pendek daripada tubuhnya. Ada lima jenis kanguru darat di Irian Jaya, yaitu dari marga Dorcopsis, Wallabaia dan Thylogale. Mereka hidup dari daerah pantai sampai pegunungan. Panjang tubuhnya sekitar 1 meter, ekornya lebih pendek daripada tubuhnya.

Dari Berita Kompas.com, Kanguru banyak yang dipindahkan dari habitatnya, hal ini bisa menyebabkan kepunahan. Berikut ini Beritanya:

Setelah selama empat tahun di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga Sukabumi, Jawa Barat, 17 ekor kangguru tanah (Thylogale brunii) akan pulang dengan pesawat Airfast, Selasa (5/6), pukul 07.00, dari Bandara Halim Perdanakusuma, ke habitat asli Papua.

Upaya pelepasliaran dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan dengan PPSC dan didukung PT Freeport Indonesia. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua akan menyediakan areal pemeliharaan sementara di Timika, sebelum satwa langka itu dilepasliarkan.

Sebanyak 17 ekor kangguru tanah yang akan pulang ini adalah bagian dari 22 ekor kanguru tanah yang berada di PPSC, Sukabumi, Jawa Barat. Awalnya hanya ada enam kangguru tanah yang didapat dari hasil operasi penertiban satwa oleh BKSDA DKI Jakarta dan Jawa Barat. Mereka ditemukan sebagai binatang peliharaan, hidup tidak sesuai dengan habitat aslinya di hutan. Sejak tahun 2003, keenam kangguru tanah ini dipelihara dan berhasil berkembang biak menjadi 22 ekor di PPSC.

Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua, dan Papua Niugini.

Menurut Resit Rozer, Wakil Koordinator PPSC, sejak 10 hingga 15 tahun terakhir, banyak laporan masyarakat menyebut bahwa hewan ini makin sulit ditemukan. Kangguru tanah adalah hewan masupial atau mamalia berkantong yang membesarkan embrio anaknya di kantong yang berada di perutnya. Hewan ini adalah jenis kangguru Pademelon, jenis terkecil dari tiga jenis kangguru yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.

Ketujuh belas kangguru tanah ini nantinya akan dilepas di hutan primer sebelah timur Desa Nayaro, Mimika, yang dihuni suku Komoro. Desa ini bersebelahan dengan Taman Nasional Gunung Lorentz. Dalam bahasa Papua hewan ini disebut laulau, sedangkan dalam bahasa Komoro disebut paunaro. (Lasti Kurnia)

Dari berita tersebut kita harus Cegah Kepunahan Hewan Ordo Marsupialia ini agar anak cucu kita bisa melihat hewan ini dimasa yang akan datang, sehingga perlu kepdulian masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian hewan Kangguru ini.

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: December 31, 2014