Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var)

Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var)

Pakan alami lele (Pisces) sangkuriang adalah binatang-binatang renik, seperti kutu air dari kelompok Daphnia, Cladocera, atau Copepoda. Sementara itu, lele sangkuriang juga memakan larva jentik nyamuk, serangga atau siput-siput kecil. Meskipun demikian, jika telah dibudidayakan misalnya dipelihara di kolam lele dapat memakan pakan buatan seperti pellet, limbah peternakan ayam, dan limbah-limbah peternakan lainnya (Himawan, 2008).

Menurut Lukito (2002) bahwa pakan buatan pabrik dalam bentuk pellet sangat digemari induk lele, tetapi harga pellet relatif mahal sehingga penggunaannya harus diperhitungkan agar tidak rugi. Lele sangkuriang dapat memakan segala macam makanan, tetapi pada dasarnya bersifat karnivora (pemakan daging), maka pertumbuhannya akan lebih pesat bila diberi pakan yang mengandung protein hewani dari pada diberi pakan dari bahan nabati.

1. Musim Pemijahan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var)
Pemijahan ikan lele sangkuriang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: pemijahan alami (natural spawning), pemijahan semi alami (induced spawning) dan pemijahan buatan (induced/artificial breeding). Pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan secara alami di bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban. Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara alami. Pemijahan buatan dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara buatan.

2. Pemijahan Ikan LeleSangkuriang (Clarias gariepinus var)
a. Seleksi Calon Induk
Menurut Bramasta (2009) bahwa satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah kondisi tubuh induk-induk yang akan dipijahkan harus telah memenuhi persyaratan standar. Persyaratan tersebut diantaranya harus matang kelamin dan berumur tidak kurang dari satu tahun. Induk lele sangkuriang yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Induk Jantan:
1. Alat kelamin tampak jelas dan runcing
2. Warna tubuh agak kemerahan
3. Tubuh ramping dan gerakannya lincah

Induk Betina :
1. Bagian perut tampak membesar kearah anus dan jika diraba terasa lembek
2. Lubang kelamin berwarna kemerahan dan tampak agak membesar
3. Jika bagian perut diurut ke arah anus, akan mengeluarkan telur yang berwarna kekuning kuningan dan ukurannya relative besar

b. Pergerakannya lamban dan jinak
Persyaratan reproduksi induk betina ikan lele sangkuriang antara lain: umur minimal dipijahkan 1 tahun, berat 0,70 – 1,0 kg dan panjang standar 25 – 30 cm. Sedangkan induk jantan antara lain: umur 1 tahun, berat 0,5 – 0,75 kg dan panjang standar 30 – 35 cm.

c. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk lele sangkuriang dapat dipelihara dalam kolam atau bak berukuran agak besar (3 x 4 x 1 m3), sedangkan kepadatannya adalah 5 kg/m2. Induk ikan lele sangkuriang juga dapat dipelihara dalam bak secara terpisah (jantan dan betina per generasi) dan diberi pakan dengan kandungan protein 3%, sebanyak 4% dari biomassa/hari dengan frekuensi pemberian pakan dua kali sehari yaitu pada pukul 08.00 dan pukul 17.00 (Bramasta, 2009).

Dalam pembesaran ikan lele sangkuriang ini dapat diberikan dedak yang dicampur dengan ikan rucah dengan perbandingan 9:1, atau dapat pula diberikan bekatul, jagung dan cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1, berat atau jumlah makanan yang diberikan berkisar antara 5 – 10 % per hari dari berat total ikan yang dipelihara (Nurhidayat, dkk., 2004).

Menurut Bramasta (2009) bahwa suhu air optimal dalam pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah 25 – 30 0C. Suhu di luar batas tersebut tentu akan mengurangi selera makan ikan lele sangkuriang. Untuk mendapatkan suhu itu, kolam perlu ditutup dengan tanaman air, dengan demikian air dalam kolam tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Posted by Wasiwa
Wasiwa Updated at: January 07, 2015